IndoSuggest - Apa kamu pernah berpikir mengenai cara-cara mengelola keuangan? Kalau kamu cukup dewasa, mungkin kamu sering mendengar pertanyaan kapan menikah sebagai lelucon. Akan tetapi, jika kamu benar-benar memutuskan untuk berkeluarga karena bosan mendengar pertanyaan yang sama terus-menerus, maka kamu harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik untuk memperoleh kesehatan finansial.
Cara Mengelola Keuangan yang Baik dan Benar
Sebaiknya, pahami dalam kehidupan keluarga, perencanaan keuangan menjadi tuntutan dibandingkan sebelum menikah. Pasalnya, kamu tidak hanya menghidupi dirimu sendiri, melainkan juga orang lain. Selain itu, perencanaan keuangan pada dasarnya tidak berpijak pada pendapatan, tetapi pada cara-cara mengelola pendapatan tersebut. Berikut akan diulas perihal cara-cara pengelolaan keuangan di lingkungan keluarga.
1. Memahami Aspek-Aspek Keuangan Secara Detail
Kamu tidak bisa mengelola apa-apa, seandainya kamu tidak memahami aspek-aspek dasar pengelolaan tersebut. Intinya, memahami aspek keuangan secara detail menjadi langkah awal mengelola apa yang kamu butuhkan.
Aspek-aspek ini dapat didefinisikan sebagai hal dasar yang menyusun keuangan di lingkungan keluarga. Lantas, apa saja yang termasuk aspek-aspek keuangan?
Misalnya, besar pendapatan setiap bulan, banyaknya tagihan yang harus dibayar secara berkala, hingga dana darurat untuk berbagai kepentingan mendesak. Dengan demikian, kamu dapat memperhitungkan pengeluaran untuk jangka waktu tertentu, tentunya agar sesuai dengan pendapatan sehingga tidak terjadi defisit keuangan. Dari sini, kamu pun bisa menghindari utang.
2. Menyusun Perencanaan Keuangan
Setelah memahami aspek-aspek keuangan, kamu disarankan untuk menyusun perencanaan keuangan. Dengan demikian, kamu dapat menentukan prioritas, baik antara kebutuhan primer, sekunder, atau tersier.
Selain itu, perencanaan juga dipakai untuk menghindari pembelian produk-produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Oleh karena itu, mengelola keuangan menjadi efektif dan efisien.
Namun, kamu tidak bisa membuat perencanaan secara asal, melainkan menyusun perencanaan keuangan yang realistis. Di sisi lain, kamu pun tidak disarankan membuat perencanaan yang terlalu ideal, sebab hal ini bisa membuatmu mengabaikan kebutuhan sehari-hari.
Artinya, kamu tetap mempunyai kesempatan menyisihkan sebagian pendapatan untuk liburan.
3. Mampu Membedakan Antara Kebutuhan dan Keinginan
Seandainya perbedaan antara kebutuhan dan keinginan diabaikan, maka perencanaan keuangan yang disusun tidak mempunyai arti apa-apa. Oleh karena itu, kamu harus mempunyai komitmen untuk membedakan keduanya.
Pasalnya, kebutuhan jauh lebih penting dari keinginan. Selain itu, pemenuhan keinginan dapat ditunda sesuai kebutuhan.
Lantas, bagaimana cara membedakan kebutuhan dan keinginan? Keduanya dapat dibedakan melalui list kebutuhan dan keinginan. Intinya, jika kamu mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga, maka kamu dapat memakai sisa pendapatan untuk memenuhi keinginan. Nah, dari sini kamu pasti bisa mengerti.
4. Mengembangkan Pendapatan
Jika mendengar mengenai mengembangkan pendapatan, pasti kamu berpikir soal investasi. Yap, kamu tidak keliru mengenai hal ini.
Dengan berinvestasi, kamu bisa memperoleh berbagai benefit untuk memenuhi berbagai tujuan finansial di masa depan. Oleh karena itu, cara mengelola keuangan ini sangat disarankan untuk berbagai pihak.
Investasi dapat disesuaikan dengan pengalaman, pendapatan, dan kebutuhan. Misalnya, jika kamu seorang pemula yang membutuhkan keuntungan berjangka, sebaiknya memilih investasi deposito.
Selain itu, jika kamu mempunyai banyak modal, disarankan memulai investasi di bidang properti karena cenderung aman untuk investor pemula.
5. Menabung dengan Istiqomah
Karena kamu tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri, maka kamu perlu komitmen bersama anggota keluarga yang lain untuk menabung. Menabung tidak harus dimulai dengan nominal yang besar, tetapi dapat dilakukan dari nominal yang kecil.
Intinya, seperti kata pepatah, sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi bukit.
Dengan mempunyai uang tabungan, kesehatan finansial keluarga menjadi aman dan terkontrol. Pasalnya, uang tabungan dapat dipakai untuk dana darurat seandainya anggota keluarga mempunyai kebutuhan mendesak.
Oleh karena itu, usahakan dana tabungan tidak dipakai untuk bersenang-senang setelah terkumpul di rekening.
6. Memakai Asuransi untuk Jaga
Rasanya, tidak ada yang salah saat kamu tidak bisa melihat masa depan. Pasalnya, hidup merupakan sebuah perjalanan yang tidak bisa ditebak oleh siapa pun.
Misalnya, kamu yang sehat tiba-tiba mengalami kecelakaan saat di perjalanan untuk bekerja. Oleh karena itu, kamu benar-benar membutuhkan asuransi jiwa.
Asuransi ini berlaku jika kamu menandatangani polis asuransi jauh-jauh hari sebelumnya. Dengan demikian, ketika kesehatanmu menurun, kamu dapat memanfaatkan asuransi untuk menutup biaya pengobatan. Bahkan, beberapa asuransi juga memberi santunan pada keluarga saat seseorang yang diasuransikan meninggal dunia.
7. Mengawasi Pendapatan dan Pengeluaran
Nah, meski kamu telah mengaplikasikan cara-cara mengelola keuangan yang diulas sebelumnya, tetapi kamu tetap membutuhkan pengawasan perihal pendapatan atau pengeluaran.
Jangan sampai, pengeluaran keluarga mempunyai nominal yang lebih besar, termasuk biaya untuk investasi, tabungan, atau dana asuransi setiap bulan.
Oleh karena itu, kamu membutuhkan aplikasi pembantu, seperti Buku Bank yang berbasis web dan android untuk mengelola mutasi rekening.
Selain mudah dan murah, Buku Bank juga menyediakan laporan transaksi elektronik yang kamu butuhkan. Dengan demikian, pengeluaran menjadi terkontrol untuk menghindari adanya defisit.
8. Evaluasi Kegiatan yang Sudah
Dengan melakukan evaluasi, kamu dapat mengetahui apa yang salah dari proses pengelolaan keuangan yang dijalankan saat ini. Dengan demikian, kamu dapat berbenah agar mencapai tujuan finansial secara optimal.
Biasanya, evaluasi dilakukan setiap bulan. Selain itu, kamu juga dapat memeriksa kemajuan pengelolaan keuangan setiap tahun.
Demikian, 8 cara untuk mengelola finansial di lingkungan keluarga. Kuncinya ialah fokus pada tujuan dan berpegang pada rencana. Selain itu, kamu disarankan untuk menyusun rencana pengelolaan dengan pasangan atau keluarga yang lain.
Dengan demikian, mengelola keuangan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mencapai tujuan tertentu.