Indo Suggest – inilah cara mengurangi melihat HP agar tidak kecanduan gadget mengingat zaman digital sekarang smartphone sangat dibutuhkan. Setiap saat orang-orang memegang HP, melihatnya, membuka kunci, untuk menghubungi orang lain di jauh sana atau sekadar berputar-putar dalam menu.
Fakta tersebut membuat miris, pasalnya, pengguna HP utamanya smartphone di Indonesia menunjukkan grafik yang terus naik. Pada 2018 sebanyak 56.2 % dari seluruh masyarakat Indonesia, sedangkan pada tahun ini, 2020, sebanyak 70.1 % dan terus naik. Data tersebut diambil dari databooks.
Cara Mengurangi Melihat HP
Kami sudah susun beberapa tahap dan cara, yang dapat membantu Anda dalam mengurangi penggunaan ponsel. Memakai ponsel belakangan ini justru condong ke sikap anti sosial, acuh, serta mempunyai dampak negatif yang tidak sedikit kalau berlebihan.
1. Menahan Diri Memegang HP
Apa yang Anda lakukan ketika baru saja sampai di warung kopi, tempat nongkrong, atau tempat yang lain? Merogoh tas selempang untuk mengambil HP? Memotret sekeliling atau sekadar berputar di menu?
Dalam hal ini, interaksi dari komunikasi yang nyata justru tereduksi. Anda malah jarang berbicara tentang suatu hal dalam kehidupan bersama teman yang berada di depan Anda. Untuk bisa menahan diri melihat HP, Anda harus memaksa diri untuk tidak memegangnya dulu. Kecuali, ya, jika terdapat urusan yang sangat penting.
Baca juga: cara mewujudkan mimpi
2. Tahu dengan Sadar Tujuan Pakai HP
Sering kali manusia melakukan sesuatu berdasarkan kebiasaan, bukan kesadaran. Pernahkah Anda mengamati sebenarnya apa tujuan memegang HP? Agar suasana tidak kaku dan canggung? Itu barangkali yang menjadi alasan paling utama.
Sebelum merogoh tas untuk mengambil smartphone, pikirkan kembali tujuan Anda mengambilnya. Setelah tujuan tersebut selesai, masukkan kembali ke tas atau kantong. Anda bisa melanjutkan mengobrol di dunia nyata sebagaimana seharusnya manusia lakukan.
3. Fokus pada Kehidupan Nyata
Cara mengurangi melihat HP yang selanjutnya adalah memfokuskan diri kepada kehidupan nyata. Contohnya mudah saja, ketika libur. Anda pasti suka sekali berguling-guling, melihat media sosial, melihat marketplace, menonton video daring, atau kegiatan maya yang lainnya bersama smartphone kesayangan.
Padahal Anda dapat melakukan hal yang lebih baik. Bangun tidur terus bersih-bersih, mandi misalnya. Berjalan ke halaman rumah, membersihkan yang kotor, bercocok tanam, merawat ikan, memotong kuku, bercukur, atau menulis novel.
Bahkan untuk sesuatu yang lebih indah, Anda dapat berkeliling dunia dan menyadari bahwa masalah yang dihadapi selama ini hanya bagian yang sangat kecil sekali.
4. Menghapus Media Sosial
Saya melakukan ini, terlalu banyak media sosial justru membuat bingung dan bimbang. Setelah melihat semua postingan di FB dan Instagram misalnya, Anda berpindah ke Twitter. Di sana tidak akan ada habisnya, waktu berjam-jam terasa begitu cepat. Cobalah kurangi media sosial, hapus instalasi aplikasinya, atau hapus akun agar tidak menjadi kecanduan. Kehidupan nyata Anda akan tetap berjalan meskipun tanpa media sosial sekalipun.
5. Menyibukkan Diri dengan Kegiatan
Jangan bilang Anda adalah orang yang menganggur, dan tidak ada waktu selain digunakan untuk melihat HP pada hari-harinya. Tidak. Orang paling menganggur pun, justru mempunyai waktu luang lebih banyak untuk melakukan hal-hal produktif. Atau Anda menjadi penganggur karena selalu bermain HP dan menyia-nyiakan waktu?
Baca juga: cara bahagia dan tenang
6. Bertemu Orang Lain
Bertemu teman sejawat kemudian menunjukkan versi terbaru dari smartphone Anda. Bertemu orang lain untuk bermain mobile games bersama-sama. Atau bertemu untuk sekadar acuh tak acuh antara satu dengan yang lainnya.
Tidak seperti itu bertemu orang lain sebagai cara mengurangi melihat HP yang kami maksud. Cobalah bertemu dengan orang baru, beda umur, beda pandangan hidup, dan yang lainnya. Mari gali dan bertukar informasi seru serta menyenangkan dari orang tersebut.
Kalau hanya melihat HP, apa yang akan Anda dapatkan? Postingan marketplace yang sedang diskon, padahal sebelum dipotong harganya, sudah dinaikkan lebih dulu? Melihat teman Anda menikah padahal Anda tidak diundang, kemudian sekonyong-konyong Anda ucapkan semoga sakinah mawadah warohmah? Astaga.
7. Mengatur Waktu On dan Off
Bagaimana pun HP tetap dibutuhkan untuk kebutuhan komunikasi, mencari informasi, bahkan bekerja untuk sebagian orang. Selain apa yang kita sebut sebagai KEBUTUHAN, adalah KEINGINAN. Utamakan kebutuhan lebih dulu dengan mengatur waktu ON. Dan ketika hendak menuntaskan keinginan, ubah waktu menjadi OFF.
Nuruti karep ora enek entek e! kesel kesel kesel.
8. Mengganti dengan HP Jadul
Inilah cara yang paling ekstrem agar Anda tidak kecanduan HP, gadget, atau smartphone. Yaitu kembali ke esensi fungsi telepon sebagai penghubung antara satu dengan yang lainnya di tempat jauh. Kalau tidak ada hal penting yang Anda lakukan selain menuruti gengsi dan pamer, ganti saja ke HP jadul yang hanya bisa SMS dan telepon.
Dampak paling buruknya mungkin ini: kalau Anda tidak membuat story whatsapp mungkin hanya dianggap sudah meninggal. Tidak buruk, kan?
Akhir Kata
Sebenarnya, saya juga merasa gerah dan jengkel. Ketika bersemangat untuk bertemu orang, justru orang tersebut asyik dengan dunia dalam kotak kecil itu. Atau ketika hendak beraktivitas di kehidupan nyata, justru bermain HP sambil guling-guling tidak jelas. Dalam satu kata, cara mengurangi melihat HP agar tidak kecanduan adalah: PAKSA.