Indo Suggest - Di zaman modern seperti sekarang, mungkin orang-orang putus asa untuk menemukan dunia baru yang bisa dijelajahi.
Akan tetapi, manusia berhasil menemukan hutan tersembunyi di Gunung Lico pada tahun 2018 kemarin. Hutan ini sama sekali belum tersentuh dan digadang-gadang tidak pernah tereksploitasi manusia modern.
Dengan demikian, para ilmuwan dapat menemukan berbagai hal menarik di gunung tersebut.
Fakta Gunung Lico
Sadar atau tidak, terbatasnya dana penelitian tidak hanya ada di Indonesia, tetapi para ilmuwan yang datang untuk meneliti puncak Lico juga mengalami hal ini.
Bahkan, pemimpin ekspedisi menggunakan uang pribadi untuk membiayai ilmuwan lainnya agar sampai ke Mozambik. Akan tetapi, para ilmuwan tidak menyerah hingga sampai ke puncak Lico. Jadi, biaya menjadi salah satu alasan kenapa mereka tidak menggunakan helikopter, ya.
1. Ditemukan Pertama Kali dengan Bantuan Google Earth
Tahukah kamu hutan di puncak Lico pertama kali ditemukan dengan bantuan aplikasi Google Earth? Dengan aplikasi tersebut, seorang ilmuwan bernama Julian Bayliss menyadari adanya hutan hujan misterius yang ada di puncak gunung. Perlu diketahui, Bayliss merupakan seorang profesor dari Universitas Oxford.
Pada awalnya, Bayliss tidak yakin bahwa di puncak Lico benar-benar terdapat hutan. Oleh karena itu, pada Februari tahun 2017, dengan susah payah Bayliss memanfaatkan drone untuk memastikan mengenai hal itu.
Sebelumnya, Bayliss juga menggunakan aplikasi Google Earth untuk menjelajahi hutan di dataran tinggi Afrika selama lebih dari 15 tahun.
2. Diteliti Pertama Kali Pada Musim Semi Tahun 2018
Gunung Lico mulai mendapat perhatian secara penuh pada tahun 2018. Tidak lama kemudian, tepatnya di musim semi pada tahun yang sama, dibentuk tim ekspedisi untuk meneliti dan menjelajahi hutan tersebut.
Tim ini beranggotakan 28 orang dan dipimpin oleh Julian Bayliss. Pada dasarnya, tim ekspedisi tidak hanya terdiri dari ilmuwan, tetapi juga orang-orang dengan keterampilan yang berbeda, seperti pemanjat tebing, pakar logistik, hingga para pembuat film untuk dokumentasi.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab gunung ini memiliki tembok yang terjal dan tinggi, di mana hampir tidak memungkinkan siapapun untuk mengakses hutan di atasnya. Pada dasarnya, Lico merupakan sebuah inselberg, di mana memiliki sisi-sisi gunung yang curam dan halus.
Oleh karena itu, ilmuwan yakin bahwa daratan di atas gunung benar-benar tidak tersentuh.
Baca juga: Fakta Machu Picchu
3. Tidak Dapat Diakses Secara Mudah
Selain memiliki sisi gunung yang terjal dan tinggi, orang-orang juga tidak dapat mencapai kaki gunung secara mudah. Pasalnya, tidak ada jalan beraspal atau hotel untuk beristirahat, melainkan hanya sungai-sungai liar untuk diseberangi, tanaman-tanaman yang menghalangi jalan, sampai jalur tanah yang harus dilalui hingga berkilo-kilometer jauhnya.
Sebenarnya, Lico merupakan gunung yang tidak asing di telinga masyarakat lokal yang ada di sekitarnya. Gunung ini diketahui memiliki tinggi sekitar 609 meter. Sejak bertahun-tahun sebelumnya, masyarakat juga telah memanfaatkan hutan di sekitar gunung ini.
Jadi, tidak heran jika Bayliss dan timnya juga menemukan adanya perkebunan rakyat, seperti perkebunan kayu putih dan perkebunan teh.
Baca juga: Fakta Gulungan Laut Mati
4. Membutuhkan Banyak Perencanaan
Gunung Lico merupakan salah satu tempat misterius yang memberi pengalaman sekali dalam seumur hidup pada orang-orang yang meneliti dan menjelajahi hutan di atasnya untuk pertama kali. Selama dua minggu di bulan Mei, Julian Bayliss dan tim ekspedisi telah berkumpul di pegunungan Mozambik.
Melalui perencanaan yang matang, diputuskan bahwa mereka akan mendirikan tiga camp berbeda, yakni camp satelit di puncak Lico, camp di dekat Gunung Socone, dan base camp utama.
Pada dasarnya, ekspedisi tidak berhasil tanpa bantuan dua pemanjat tebing profesional, di mana dengan cepat mereka mampu mengajari orang-orang untuk memanjat ke puncak Lico dan mengukur permukaan gunung yang berbatu.
Dalam hal ini, juga terdapat seorang perencana logistik, seorang koki, seorang dokter medis, dan berbagai ahli di berbagai disiplin ilmu lainnya.
Baca juga: Fakta Ratu Nefertiti
5. Melibatkan Orang-Orang dari Berbagai Disiplin Ilmu
Lantas, siapa saja yang terlibat untuk meneliti puncak Lico? Pertama, adalah Julian Bayliss, seorang spesialis keanekaragaman hayati di kawasan hutan lindung dari Universitas Oxford. Selanjutnya terdapat Jonathan Timberlake sebagai ahli botani independen; Hermenegildo Matimele, seorang kurator dari Herbarium Nasional Mozambik; dan Simbol Wilcock, seorang dosen geografi lingkungan dari Universitas Bangor.
Selain itu, ekspedisi juga melibatkan tokoh-tokoh lainnya, seperti Ara Monajem, ahli mamalia dari Universitas Swaziland; Vanessa Muianga, seorang magang biologi kelautan di Museum Sejarah Alam Maputo; Mike Brewin, ahli logistik sekaligus penghubung komunitas; Matt Cooker sebagai koki; Jeff Barbee, seorang jurnalis dan direktur di Alliance Earth; Roland Van De Ven, seorang dokter ekspedisi dan direktur teknis di Elizabeth Glaser Pediatric AIDS Foundation; dan lain-lain.
Baca juga: Daftar Ratu Paling Terkenal dalam Sejarah Peradaban Kuno
6. Menemukan Berbagai Spesies Baru
Gunung Lico memang menyembunyikan berbagai harta karun yang tiada duanya, khususnya perihal keanekaragaman hayati yang tidak ditemukan di tempat lain. Selama dua minggu, Bayliss dan timnya berhasil menemukan banyak spesies baru, seperti kupu-kupu, mamalia kecil, camelion, dan gecko. Bahkan, kamu juga dapat menemukan ikan lele di sana, lho.
Sayangnya di puncak Lico, hanya terdapat sangat sedikit spesies burung, tetapi dipenuhi oleh laba-laba. Tidak hanya itu, melalui kamera yang dipasang di puncak Lico, juga ditemukan kawanan antelop. Mungkin, antelop dan hewan-hewan lain terperangkap di Lico layaknya Manny dan keluarganya di Ice Age 4 Continental Drift.
Baca juga: Fakta Raksasa di Bumi
7. Ada Banyak Hal Menarik, Termasuk Kotoran
Ternyata, para ilmuwan menemukan banyak hal menarik di puncak Lico selama ekspedisi, termasuk soal kotoran. Mengutip dari The Verge, seorang ahli mamalia dan teknisi laboratorium di Taman Nasional Gorongosa bernama Ana Gledis da Conceicao mengatakan bahwa dia menemukan kotoran yang menarik, di mana menurutnya sangat indah karena menyisakan sisa biji-bijian dengan perpaduan kacang. Conceicao dapat dikatakan sebagai wanita Mozambik pertama yang sampai di puncak Lico.
8. Memberi Banyak Urgensi Penelitian
Dengan adanya penelitian dan penjelajahan di hutan tersembunyi yang ada di puncak Lico, Julian Bayliss dan timnya telah membuka jalan untuk pelestarian yang fungsional. Mereka secara langsung mampu meningkatkan profil wilayah untuk melindungi ekosistem, khususnya dari spesies-spesies endemik di dalamnya. Tidak hanya itu, hal ini dapat meningkatkan pemahaman perihal keanekaragaman di Mozambik.
Demikian, berbagai fakta perihal puncak Lico. Dengan membaca artikel ini, kamu dapat merasakan bahwa ekspedisi pada tahun 2018 tersebut sangat mengagumkan untuk diikuti. Apalagi, ketika para ilmuwan menggali tanah di puncak Lico, tanah tersebut memiliki kedalaman yang tidak biasa. Hal ini membuktikan bahwa hutan tersembunyi di Gunung Lico telah ada dalam waktu yang lama, sebab tanah di atas gunung berbatu tidak menumpuk dalam waktu yang singkat.