Indo Suggest - Seiring bertambahnya usia, orang-orang mulai mendapat beban tambahan, khususnya perihal berbagai beban orang dewasa yang diterima orang-orang ketika berusia 18 tahun ke atas.
Dalam KBBI, beban didefinisikan sebagai sesuatu yang sukar, tetapi harus ditanggung karena merupakan kewajiban.
Oleh karena itu, mau tidak mau orang dewasa harus bertanggung jawab untuk memikul beban-beban tertentu.
Daftar Beban Orang Dewasa
Mungkin, jadi dewasa memang menyenangkan untuk beberapa orang, khususnya bagi mereka yang mendapat dukungan moral dan materil.
Akan tetapi, hal ini tampak berbeda bagi orang-orang yang kurang atau tidak memiliki dukungan tersebut. Lantas, apa saja beban yang dimiliki orang-orang dewasa? Oleh karena itu, baca artikel ini hingga tuntas.
1. Bekerja
Masing-masing orang dewasa yang hidup di dekat manusia lainnya harus memiliki pekerjaan. Jika tidak, maka kamu akan dikucilkan, baik oleh keluarga, tetangga, atau teman.
Kemudian, kamu pun disarankan untuk tidak mengambil pekerjaan sembarangan, melainkan pekerjaan yang bernilai pasti dan terus menerus, sebab jika bekerja hanya sesekali tetap dinilai tidak ada gunanya, lho.
Dengan demikian, nilai orang dewasa dapat tercermin dari pekerjaannya. Jika kamu memiliki pekerjaan dengan gaji yang banyak, maka kamu adalah orang dewasa yang sukses.
Sedangkan, pekerjaan dengan gaji rendah mencerminkan kamu adalah orang dewasa yang menyedihkan, apalagi untuk para remaja yang baru dewasa di era digital.
2. Memenuhi Kebutuhan Pribadi
Beban orang dewasa tidak berhenti pada pekerjaan, melainkan juga dipengaruhi oleh gaji pekerjaan.
Minimal, kamu harus memiliki gaji yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, mulai dari membeli camilan, pakaian, biaya bensin, mabuk, rokok, dan lain-lain.
Hal ini menjadi rumit ketika kamu tidak tinggal bersama keluarga, sebab kamu juga harus memikirkan biaya makan dan tempat tinggal.
Oleh karena itu, beberapa orang mungkin menghasilkan gaji pertama mereka untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
Sedangkan, gaji kedua dan ketiga mungkin juga mengalami nasib yang sama. Padahal, kamu sudah bekerja mati-matian siang dan malam. Jadi, sebagai orang dewasa, kamu harus pintar-pintar memilih pekerjaan, ya.
3. Berbakti pada Keluarga
Hayo, apakah kamu tergolong sebagai tulang punggung keluarga? Kalau begitu, kamu telah menjalankan tanggung jawab sebagai orang dewasa.
Pasalnya, lambat laun seorang anak memang harus memenuhi kebutuhan keluarga, khususnya menyokong finansial untuk ayah dan ibu.
Jadi, gaji yang ditawarkan oleh sebuah pekerjaan harus benar-benar memiliki nilai yang cukup untuk beberapa orang.
Dalam praktiknya, tidak hanya membantu biaya keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi kamu juga harus menabung untuk menghadapi berbagai masalah yang tidak terduga, seperti rusaknya barang-barang tertentu atau biaya berobat.
Namun, untuk perkara yang satu ini, sebisa mungkin jangan dibuat beban, ya.
4. Membayar Berbagai Tagihan
Beban orang dewasa berikutnya adalah dituntut untuk membayar berbagai tagihan. Contohnya adalah tagihan listrik, asuransi, pajak, dan lain-lain.
Oleh karena itu, cobalah untuk mencatat tagihan wajib secara seksama. Pasalnya, jika kamu lupa membayar sekali saja, maka kamu terancam untuk membayar denda, lho.
Alhasil, orang dewasa juga dituntut untuk teliti, rapi, dan terstruktur. Pokoknya, jangan sampai administrasi tagihan hilang sehingga mempersulit langkah-langkahmu di bulan depan.
Selain itu, kamu juga disarankan untuk tidak menunggak atau berhutang apapun yang terjadi, sebab hal ini justru akan menjadi beban yang memberatkan.
5. Menikah
Jika orang-orang seusiamu sudah menikah, maka mungkin kamu juga memiliki impian yang sama. Beberapa orang juga dituntut menikah oleh pasangan atau keluarga.
Masalahnya, menikah tidak membutuhkan biaya yang murah. Jadi, kata-kata menikah hanya perlu ijab saja tampaknya adalah semacam legenda untuk orang yang putus asa. Apalagi, jika kamu adalah orang Jawa.
Selain itu, beberapa orang juga memiliki pemikiran bahwa resepsi pernikahan adalah acara yang wajib diselenggarakan.
Soalnya, kamu sudah susah-susah menabung ke orang lain ketika membawa amplop ke acara pernikahan.
Nah, jika dikalkulasi, sebenarnya resepsi itu tidak rugi-rugi amat di akhir cerita, tetapi masalahnya tetap ada di awal cerita, yakni perihal modal belasan hingga puluhan juta.
6. Membeli Rumah
Beban orang dewasa yang kerap menjadi masalah adalah perihal rumah. Secara logika, saat kamu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau mengumpulkan biaya pernikahan, maka memiliki rumah sendiri adalah mimpi yang sukar dicapai.
Dalam hal ini, beberapa orang dewasa justru memilih risiko untuk menyewa rumah.
Akan tetapi, apakah kamu benar-benar akan menyewa rumah terus-menerus? Pasalnya, biaya sewa juga tidak sedikit.
Jadi, tidak heran jika beberapa orang tetap memilih tinggal bersama orang tua dan saudara-saudara mereka. Lantas, mulai berebut harta warisan karena tidak mampu untuk membeli rumah.
7. Mengurus Anak
Pada dasarnya, anak adalah berkah yang menakjubkan.
Dengan demikian, kamu dituntut untuk memenuhi kebutuhan anak-anak di masa depan secara menyeluruh.
Intinya, jangan sampai anak-anak mendapat beban seperti yang kamu rasakan ketika dewasa. Indosuggest mengatakan bahwa orang dewasa yang bijak adalah mereka yang mampu melahirkan anak-anak sesuai kemampuan moral dan materil.
8. Bersosialisasi dengan Tetangga
Terakhir, orang dewasa dituntut untuk bersosialisasi dengan tetangga. Dalam hal ini, laki-laki dituntut untuk ronda, menghadiri acara selamatan, kerja bakti membangun rumah, dan lain-lain.
Sedangkan, kaum perempuan juga harus berani untuk membantu hajatan tetangga dengan tenaga, ikut-ikutan rumpi, dan ikut arisan, lho.
Demikian berbagai beban yang harus ditanggung orang dewasa. Meski dalam prosesnya kamu memiliki banyak kesulitan, tetapi bukan berarti kamu dapat meninggalkan tanggung jawab tersebut.
Oleh karena itu, orang-orang tetap disarankan untuk bekerja keras. Tujuannya agar beban-beban orang dewasa dapat dilakukan dengan baik, termasuk dengan belajar cara mengelola finansial.