Indo Suggest - Indonesia memiliki hubungan yang sangat baik dengan beberapa negara yang ada di Asia. Jepang adalah salah satu negara yang menjadi tujuan para eksportir Indonesia untuk memasarkan barangnya terutama untuk pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM)
Tips Ekspor ke Jepang
Sebelum melakukan ekspor ada baiknya pelaku UKM mencari tahu dahulu tips-tips ekspor dan peluang usaha ekspor ke Jepang.
Oleh karena itu, di bawah ini ada 8 tips ekspor yang wajib dipahami para eksportir.
![]() |
Tips Ekspor ke Jepang |
1. Mengenal Kelebihan Produk
Pertama, kau harus mengetahui nilai lebih dari produk yang akan kamu ekspor. Produk kamu harus memiliki keunggulan lain yang bisa meningkatkan value dari produk kamu.
Misalnya produk kamu lebih unggul dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini akan bagus dalam proses mengelola keuangan kamu.
2. Kenali Pasar di Negara Tujuan
Kamu harus mengetahui besarnya permintaan pasar terhadap barang yang akan kamu jual. Itu bisa kamu dapatkan ketika mempelajari tren pasar yang terjadi di Jepang saat ini.
Selain itu kamu harus tahu “selera” masyarakat Jepang pada umumnya, terkhusus lagi pada produk yang akan kamu ekspor.
Misalnya jika kamu akan mengekspor barang pecah-belah, aka kamu harus tahu jenis warna-warna yang disukai masyarakat Jepang, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
3. Pelajari Perjanjian Perdagangan Internasional
Jika kamu ingin mengekspor produk kamu ke negeri sakura, kamu wajib mengerti syarat ekspor berupa regulasi tentang perdagangan internasional terlebih dahulu.
Seperti tarif bea ekspor-impor yang terkadang menjadi halangan untuk melakukan kegiatan ekspor.
Namun kabar baiknya, kebijakan ASEAN Free Trade Area (AFTA) telah dikembangkan yang memberikan regulasi bagi para anggota ASEAN, termasuk Indonesia, untuk menurunkan tarif di dalam regional di antara anggotanya.
4. Temukan Buyer yang Cocok
Kamu harus tahu pembeli yang akan membeli produkmu di Jepang nantinya.
Contohnya ketika ingin ekspor barang ke Jepang, kamu harus memiliki pembeli di Jepang sebelumnya sudah melakukan perjanjian jual beli dengan pembeli di sana.
5. Membuat Izin Usaha dan Izin Ekspor
Sebelum kamu dapat mengekspor produk secara langsung, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendaftarkan izin ekspor.
Cara mengurus izin ekspor diantaranya seperti usaha kamu sudah memiliki badan hukum, seperti dalam bentuk CV, PT, Koperasi, dan lainnya.
Selain itu, usaha kamu harus memiliki NPWP badan usaha yang bisa didapat dari kantor pajak.
Lalu, kamu wajib memiliki salah satu izin usaha yang dikeluarkan pemerintah, seperti berupa SIUP dari Dinas Perdagangan, Surat Izin Industri dari Dinas Perindustrian, atau izin usaha PMDN dari BKPM
Selain izin ekspor dan izin usaha, kamu juga harus mengurus dokumen-dokumen ekspor yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi ekspor seperti Faktur Penjualan, Bill of Lading (B/L), Packing List, dan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Namun, selain dokumen wajib, terdapat juga dokumen tambahan lainnya yang dibutuhkan, seperti Surat Keterangan Asal (SKA) dan Surat Analisis (Certificate of Analysis), dan Sertifikat Fitosanitari.
6. Mencari Partner Forwarding.
Partner forwarding adalah perusahaan ekspor-impor yang bisa kamu pilih untuk menjadi penyalur produk kamu.
Untuk Partner forwarding yang terpercaya biasanya bisa dilihat dari umur perusahaannya. Biasanya perusahaan ekspor-impor yang terpercaya dan berpengalaman berumur 5 tahun atau lebih.
7. Menentukan Layanan Pengiriman
Tentu saja produkmu akan dikirim untuk sampai ke negara tujuan. Ada beberapa layanan yang akan ditawarkan oleh perusahaan jasa ekspor impor, yaitu pengiriman secara door to door, pengiriman ekspor port to port, dll.
Jika door to door artinya pengiriman dimulai dari pick up produk di gudang dan dikirim ke gudang buyer di Jepang.
Namun jika port to port, tanggung jawab jasa ekspor impor hanyalah dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di Jepang.
Pengantaran dari gudang di Indonesia tanggung jawab kamu, dan ketika sampai di pelabuhan Jepang, maka sudah menjadi tanggung jawab pembeli untuk pengeluaran barang.
8. Menjaga Kualitas, Kuantitas, dan Keberlangsungan Produk
Tentu saja yang paling penting, kamu wajib untuk menjaga kualitas dari produk yang kamu ekspor.
Tentu kamu tidak mau membuat para buyer kecewa dengan kualitas produk yang tidak konsisten seiring berjalannya waktu.
Kamu juga harus menjaga ketersediaan produk kamu sesuai dengan permintaan para buyer. Dan beberapa sumber mengatakan bahwa orang Jepang juga dikenal dengan sulitnya memberikan kepercayaan kepada orang lain dalam bisnisnya.
Jadi tentu saja kamu tidak boleh mengecewakan buyer.
Itulah 8 tips ekspor ke Jepang yang harus eksportir tahu. Sebenarnya masih banyak lagi yang harus dipelajari ketika kamu hendak memulai kegiatan ekspor-impor.
Oleh karena itu kamu harus benar-benar belajar dan mempersiapkan dengan matang sebelum melakukan ekspor.
Karena banyak sekali UKM yang memiliki rencana ekspor, namun tidak sadar bahwa dirinya dan produknya masih belum siap untuk ekspor.